
Teori-teori Interaksi
Berikut ini beberapa teori interaksi yaitu:
Teori Analisis Gravitasi (Gravity Analysis)
Teori ini berawal dari konsep teori Sir Isaac Newtom yang diterapkan dalam kajian geografi oleh W.J Reilly untuk menjelaskan pergerakan penduduk, modal usaha, uang, dan aliran barang dari suatu kota ke kota lain. Kekuatan interaksi antara kedua wilayah dihitung dengan menggunakan rumus:
Keterangan:
I = kekuatan interaksi antara wilayah A dengan B
P = Jumlah penduduk wilayah
d = jarak mutlak antara wilayah
k = konstanta/ketetapan = 1
kekuatan interaksi antar wilayah ditentukan oleh jarak antar wilayah dan jumlah penduduk antar wilayah tersebut, tetapi yang paling besar pengaruhnya adalah jumlah penduduk.
Teori Titik Henti (Breaking Point Theory)
Titik henti antara dua pemukiman (kota) dapat berfungsi untuk membelah penduduk menjadi dua bagian yang menggantungkan diri pada kota yang satu dengan kota yang lain. Untuk menentukan jarak titik henti dihitung dengan rumus:
Keterangan:
D = Jarak lokasi titik henti, yang diukur dari kota/ wilayah yang jumlah penduduknya paling kecil
P = jumlah penduduk wilayah yang jumlah penduduknya lebih kecil
d = jarak antara wilayah
Teori Analisi Arus
Penentuan batas wilayah secara fungsional didasarkan pada arah dan intensitas arus penduduk sehingga semakin dekat jarak unit/bagian yang satu dengan unit/bagian yang lain arus migrasinya kuat, semakin jauh jaraknya semakin kurang. Untuk mengetahui kekuatan antar kota berdasarkan jaringan jalan digunakan rumus konektivitas yang dikemukakan oleh K.J. Kansky yaitu:
Keterangan:
˗ = indeksi konektifitas
v = jumlah kota dalam suatu wilayah
e = jumlah jaringan jalan yang menghubungakan kota-kota tersebut
Average Rating